KEPENTINGAN PARTAI ISLAM DI PILPRES 2014


Pilpres yang akan berlangsung sebentar lagi menyisakan sekelumit persoalan dan pemikiran yang tak bisa di mengerti oleh berbagai kalangan, berangkat dari ideology apapun akan terbentur pada suatu hal yang di nilai tidak masuk akal dan relevan jika menerima kenyataan pemilu saat ini,  ideology Islam sebagai salah satu ideologi sebuah partai pun akhirnya harus bebesar hati menerima kenyataan sesungguhnya bahwa islam lebih atas menjajakan agama “menjual agama” demi kepentingan segelintir orang untuk meraih kekuasaan nya.

Tidak bisa di pungkiri, partai islam yang sejati nya memiliki ideology persamaan dalam politik nya harus saling “bunuh” untuk menyatakan keberadaan nya di jagad politik Indonesia, apa hanya demi kepentingan ini lalu sebuah ideology yang lahir dari perjalanan panjang sejarah dunia harus saling menghujat untuk kepentingan sesaat saja, Menarik mengakaji perkembagan Islam dalam pertemuannya dengan masyarakat modern, terutama isu2 demokrasi dan kebebasan sipil, khususnya di Indonesia sebagai buah dari hasil reformasi nasional. kekenyalan ajaran Islam terutama ketika berhadapan dengan modernitas menciptakan penguatan nilai ajarannya yg mendoromg pertumbuhan demokrasi dan kekebasan sipil terjadi di masyarakat luas. Doktrin2 tentang permusyawaratan (negoisasi) sebagai instrumen dan nilai utama pengambilan keputusan publik menjadi relevan, belum lagi dalam soal konsensus sosial yang telah mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia menemukan persemaiannya dalam sistem demokrasi modern. Islam juga mengajarkan bagaimana hak2 individu dan pertanggungjawaban pribadinya dihadapan Tuhan menemukan relevansi sosiologisnya dalam masyarakat yang melahirkan kemerdekaan dan kebebasan sipil. Karena itulah tugas kita dlm Pemilu ini adalah mendorong dan mengesplorasi kembali nilai2 Islam dalam kitab suci dan korpus2 keagamaan lain untuk terus menumbuhkan tatanan baru yang dicita-citakan bangsa Indonesia sebagai bagian penting dari masyarakat dunia. (global society)

Lantas apa yang menjadi kepentingan Partai Islam dalam Pilpres, masih menjadi tanda Tanya besar tentunya bagi sebahagian besar penduduk negeri ini yang di huni oleh mayoritas masyarakat muslim di indonesia, mungkin konsep dasar dari sebuah partai islam harus di pahami dari berbagai pandangan yang berbeda, hanya saja islam sebagai salah satu agama yang keberadaan nya sebagai salah satu pilar sejarah lahir nya bangsa ini harus ternoda dengan paradigma yang ada pada saat ini, masyarakat luas menilai nya bukan lagi sebagai sebuah agama suci yang lahir dari keyakinan hati setiap individu yang meyakini nya melainkan sebagai sebuah alat politik yang menciderai dari nilai-nilai islam itu sendiri, hal ini jelas terlihat dari ketidaksamaan pandangan terhadap pilihan koalisi partai-partai islam pendukung Capres-cawapres 2014.

Para petinggi partai lebih memntingkan besarnya jumlah mata pilih dari seorang capres di bandingkan dengan kenyataan ideology islam sebagai dasar dari lahirnya sebuah partai islam, tidak bisa di pungkiri banyak nya kader-kader bahkan petinggi partai yang berjiwa nasionalis bahkan turut serta dalam kepentingan koalisi kekuasaan yang sedang menjabat, mereka mengenyampingkan dasar ideology dan mengupayakan posisi-posisi tertentu untuk menampakkan diri atau hanya sekedar menyambung nafas sesaat demi tercapai nya tujuan dari segelintir elit-elit petinggi partai.

Peran partai Islam saat ini saya rasa hanya sebagai pelengkap dan ikut-ikutan saja di dalam demokrasi nyata yang telah berlangsung saat ini, masyarakat sudah tidak sepenuhnya mempercayai partai-partai yang mengatasnamakan islam, ini di dasari dari suatu kenyataan yang hadir di tengah-tengah hidup berbangsa dan bernegara di mana peran partai islam lebih kepada kekuasaan tidak lagi kepada kemaslahatan umat seutuh nya.

Oleh : Sepriano,S.Sos
Alumni STIA SS Muara Bungo 2011
Administrasi Negara