Negeri Apa ini, siapa yang punya?





Dewasa ini sering sekali kita dengar pihak-pihak asing telah masuk dan menjelma menjadi bagian dari bangsa ini, apapun caranya mereka masuk melalui sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, mungkin jika kita melihat kondisi yang ada saat ini sungguh masuk akal jika banyak aksi-aksi demonstrasi disana sini, apa mereka mengerti dengan tujuan nya? atau hanya ikut-ikut saja.

mereka para "penjajah" negeri ini telah merampas sebahagian besar hak-hak dasar masyarakat indonesia dengan modal kecil dan tanpa di sadari semua yang miliki rakyat kecil telah di rampas, nilai-nilai budaya ketimuran telah terbang jauh ke barat, norma-norma sosial bermasyarakat hilang seperti debu yang berterbangan, entah karna siapa dan oleh siapa hal seperti ini bisa terjadi yang pasti krisis moral bangsa ini telah menenggelamkan seluruh aspek berkehidupan dengan dasar norma-norma budaya asli bangsa indonesia.

tidak sampai disitu para "penjajah" menenggelamkan para rakyat indonesia, mereka bergeriliya dengan menawarkan kemewahan-kemewahan dunia, sejatinya sebagai bangsa yang telah merdeka kita bisa memilah mana yang harus di terima dan harus di tolak dengan keras semua bentuk kemewahan-kemewahan yang hanya menguntungkan segelintir orang dan meluluh lantakan perasaan sebahagiaan besar rakyat indonesia, mana pemerintah? kemana kami harus mengaduh, entahlah,. semua seakan berjalan begitu saja, kemajemukan hanya sebatas wacana saja tanpa mengerti nilai-nilai toleransi yang relevan.

kehidupan pun semakin keras ketika para "penjajah" dengan mudah nya menandatangani kerjasama, bilateral, multilateral atau perjanjian-perjanjian semacam nya yang hanya di ketahui oleh petinggi-petinggi negara, kami tidak perlu tahu apa isi dari perjanjian itu, esok kami akan tau dengan sendiri nya kalau lahan-lahan kami telah dikuasai oleh para "penjajah", Mana emas kami? mana minyak kami? kami ingin mencicipi kekayaan bangsa kami, kami ingin menjadi prioritas atas hasil kekayaan negeri kami, bukan kami yang mencicipi, lalu kemana kekayaan negeri kami,?

Milik siapa negeri ini, milik kami rakyat jelata yang telah di akui menjadi WNI, keserakahan segelintir orang telah membutakan mata kami sehingga kami tidak pernah tahu dengan kekayaan negeri ini, hanya proteksi dari pemerintah yang akan melindungi rakyat indonesia dari perampasan yang di lakukan oleh "penjajah" negeri ini, pemerintah yang kuat, pemerintah yang adil akan melindungi kami dan memberi kami kesempatan untuk mencicipi hasil kekayaan negeri ini.

Sejarah masa lalu sangat mempengaruhi tatanan pemerintahan saat ini, sekutu yang pada waktu itu "membantu" kita memperoleh kemerdekaan meminta imbalan yang sangat menguntungkan mereka dan sangat merugikan negeri ini, tambang-tambang emas telah di kuasai sekutu, tambang-tambang lain nya pun di lahap oleh sekutu dan penjajah-penjajah lain nya. Sebagai contoh, bagaimana dengan leluasanya PT FREEPORT menambang emas yang bias menghasilkan pundi-pundi rupiah yang tidak ternilai jumlah nya, ada skenario apa di balik itu semua, kenapa Negara seakan-akan diam tidak berdaya, bukankah itu kekayaan alam yang sangat nyata, lalu apa upaya pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nya, hanya dengan menyaksikan mereka menggali kekayaan negeri ini dan meninggalkan bencana untuk negeri ini, secara tidak langsung mereka telah sengaja menciptakan situasi konflik di papua agar konsentrasi pemerintah Indonesia lebih kepada menjaga stabilitas keamanan di sana, di bandingkan memikirkan stabilitas perekonomian yang sebenarnya jika di kaji, di sanalah letak kekayaan negeri ini, jika terus kita analisis, apa sebenarnya yang terjadi disana, kenapa daerah itu konflik, kenapa pula penjajah aman-aman saja menggali kekayaan negeri ini, entahlah negeri ini mungkin hanya buat mereka-mereka yang berkuasa saja.

sebagai generasi penerus jangan pernah berhenti untuk menganalisis setiap permasalahan bangsa ini, dari hal sekecil apapun, jangan sampai penjajah dengan seenak nya mengobrak abrik setiap tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang telah terngkum di dalam UUD 45, semoga dengan opini yang singkat ini bisa membantu masyarakat agar tidak terlena dengan keadaan yang sedang terjadi saat ini.

Oleh : Sepriano,S.Sos
Alumni STIA SS Muara Bungo 2011
Administrasi Negara